Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.

Aster in Your Heart (6)

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

****

Cerita sebelumnya: Aster in Your Heart (5)


***

Rumahnya kecil, hanya ada satu kamar, kamar mandi dekat dapur dan ruang tamu. Memang bukan rumah yang mewah, tapi aku sangat menyukainya. Dindingnya, penataannya, semuanya rapi. Aku dan Aldo hanya membersihkan beberapa barang yang sedikit berdebu.

Aku membantingkan tubuhku di ranjang. Rasanya lelah setelah perjalanan panjang tadi pagi dan tugas bersih-bersih yang telah kulakukan bersama Aldo. Aku memejamkan mata sejenak, badanku terasa kaku. Perlahan-lahan, aku merasakan ada suara lain di dekatku. Aldo, dia ikut berbaring di sampingku.

Aku membuka mataku, mata Aldo terpejam. Setelah beberapa hari menjadi istrinya, ini pertama kalinya Aldo tidur disampingku. Aku bisa dengan jelas memperhatikan setiap detail wajahnya. Hidungnya yang mancung, bibirnya yang tipis, semuanya terlihat mempesona. Aldo pasti lelah setelah seharian menyetir dan ikut membantuku membersihkan rumah ini, rumah kami.

"Bisakah jangan memandangiku seperti itu?" ucap Aldo mengagetkanku.

"Em, aku...,"

"Aku tidak suka dipandang, aku bukan pajangan!"

"Memangnya ada yang salah, Al? Aku istrimu, kenapa aku tidak boleh memandangmu?"

"Pertanyaan bodoh, jangan banyak bertanya. Jika ada yang bertanya siapa dirimu, jawab saja kamu itu adikku. Oh ya, cincinmu itu, lebih baik kamu melepaskannya."

"Kenapa? Ini cincinku, kamu yang memasangkannya dijariku. Jika mau, lepaskan saja sendiri!"

Pixabay
Aldo pasti enggan melakukannya. Tapi ternyata aku salah, dia menarik tanganku dan mengambil cincin di jari manisku dengan paksa kemudian membuangnya di sudut kamar.

"Al, sakit tau!"

"Itu belum seberapa. Makanya dengarkan baik-baik apa yang aku katakan. Aku ini suamimu, harusnya kamu mengikuti perintahku!"

"Tadi kamu bilang aku ini adikmu, kenapa sekarang berubah lagi? Bukankah cincin itu kamu yang memilihnya?"

Aldo menatapku kemudian membuka cincin yang masih melingkar dijarinya. Dia menunjukkannya padaku.

"Cincin ini, Mama yang membelinya. Aku sama sekali tidak menyukainya."

Lagi-lagi Aldo melempar cincin itu  entah ke mana membuatku benar-benar tidak bisa berpikir. Pria macam apa sih yang menikahiku? Dan membuatnya jatuh cinta sepertinya bukan hal yang mudah.

5 komentar

Nurul Fitri Fatkhani mengatakan...

laki-laki yang membingungkan :(

Perempuan Unik mengatakan...

Iya, memang dibuat membingungkan

Shine mengatakan...

Bikin geregetan ya mba

Just mengatakan...

Huaaa serius kalo type suaminya kayak tokoh aldo mah, yang ada bini jadi mengkeret berderai aer mata mb hiihi

Aini mengatakan...

Dygm si aldo ini memang... humm..