Bismilaahirrahmaanirrahiim....
Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku
Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
dan buat kau bersedih
Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa
Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku
Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi
istriku
AKAD - Payung Teduh
Akad Mengikat, bukan hanya di dunia tapi di akhirat juga. Bagi saya, saat akad telah diucapkan, itu artinya janji yang pertanggungjawabannya dibawa sampai mati. Saya tak ingin bermain-main dengan akad.
Saya kira drama pernikahan ini akan berakhir setelah saya menolak. Nyatanya bukannya reda malah kian bertambah, lebih parah. Bukan saya ingin melajang, saya ingin menikah, tapi dengan seseorang yang tepat. Saya menikah bukan karena tuntutan, baik usia maupun orangtua. Saya ingin menikah karena saya yakin bisa sehidup semati dengan dia. Saya ingin menyempurnakan agama, ibadah dengannya.
Saya bukan Cinderella, atau putri kerajaan antah berantah, saya hanya perempuan biasa yang menginginkan pernikahan yang bahagia. Mungkin sebagai wanita saya tidak bisa memilih, tapi saya berhak menolak saat ada pria yang tak meyakinkan hati saya.
Begitulah....
2 komentar
lagu akad memang bikin baper ya
iya benar kita berhak untuk menolak meskipun tidak bisa memilih :)
lagi banyak yg suka lagu akad memang