Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.

Tinggal Kelas

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Kamu pernah tinggal kelas? Saat kelas berapa?

Beberapa waktu lalu saya bermimpi tinggal kelas. Bukan sekali, beberapa kali malah. Kemudian saya mengingat-ingat kembali, apa saya betulan pernah tinggal kelas? Maklum sudah 1 dekade tidak sekolah. Lupa rasanya bagaimana.

Saya tidak pernah tinggal kelas. Nilai saya juga lumayan. Lalu kenapa tiba-tiba mimpi seperti itu?


Kalau dipikir, mungkin sebagian hati kecil saya ingin kembali ke masa akhir SMA. Pertama, saya ingin jauh lebih semangat saat berada di akhir tahun. Jujur, nilai ujian saya tidak memuaskan bahkan karena itu, saya harus mengubur mimpi untuk kuliah dengan beasiswa. Nilai pas-pasan sangat tidak bisa diandalkan.

Jika bisa kembali, saya akan belajar beradaptasi dengan teman sekelas yang baru. Dulu saya merasa terbuang karena dipindahkan ke kelas lain. Bahkan saya merasa wali kelas memanjakan sebagian siswi lain. Jadilah saya merasa masa bodoh dan jujur sama sekali tidak cocok dengan cara mengajarnya. Mungkin salah saya juga karena terbiasa dapat perhatian guru lain.

Alasan kedua, mungkin jika saya bukan di jurusan Ilmu Pengetahuan Alam tapi Jurusan Bahasa, akan jauh berbeda. Mungkin saja saya akan lebih berani berbicara di depan orang lain. Seandainya saya lebih peka terhadap minat saya sejak kecil yaitu membaca, menulis. Bahkan meski di IPA, nilai pelajaran berbagai Bahasa termasuk tinggi.

Mungkin 2 alasan itu yang membuat saya bermimpi tinggal kelas. Tapi, saya tidak menyesal telah memilih jurusan IPA karena ada Matematika di sana dan saya suka. Kalaupun sekarang apa yang saya kerjakan banyak mengandalkan Ilmu Bahasa, mungkin ini juga jalannya.

Saya masih berharap, suatu saat nanti bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jika dulu bingung harus pilih jurusan apa, kali ini sudah pasti. Saya akan memilih Bahasa, mungkin ke Sastra atau Bahasa Asing. Semoga saja bisa kembali ke sekolah dengan lebih bahagia!

Tidak ada komentar