Bismillaahirrahmaanirrahiim....
Tibalah waktunya
Di penghujung rinduku
Perpisahan adalah kenyataan
Katakan padaku
Walau dengan air mata
Yang jatuh membasahi bumi
Pixabay |
Harus Di sinilah
Kita berpisah
Lambaikan tanganmu
Pejamkan matamu
Di penghabisan seluruh rindumu
Harus sampai di sini
~Kia Harus Sampai Di Sini
Air mataku menetes, dadaku begitu sesak saat mengetahui kebenaran itu. Mereka sepakat berpisah, bisa dibilang begitu. Saya bertanya-tanya, kenapa?
Menjadi pasangan hidupnya memang tak mudah. Tak perlu banyak kata karena pada akhirnya kita tahu, akan banyak hal yang menguji cinta mereka.
Haruskah Berpisah?
Saya pikir, saat ini mungkin iya. Toh memang tak ada bedanya karena raga sudah berpisah sejak jeruji mengurungnya. Berpisah itu bukan berarti kita gagal.
Ya, saya pun akhirnya memutuskan untuk berpisah. Saya meninggalkan dia. Saya sudah banyak berjuang untuk mengambil hatinya. Sayangnya dia tetap sama.
Jika dia tak menghargai usaha saya selama ini, kenapa saya harus terus berjuang sendiri? Ini tak adil untuk hati saya.
Dan ketika saya mantap untuk mengakhiri cinta sendiri ini, hati saya begitu lega. Perpisahaan ini adalah prestasi di mana saya bisa lebih mengembangkan diri. Bukan dia yang terlalu baik, tapi saya yang tak layak mendapatkan orang yang tak menghargai cinta.
Haruskah Berpisah?
Iya. Mungkin dengan berpisah kita jadi belajar, bahwa kita saling merindukan, saling peduli, bahkan masih sangat saling mencintai. Ini hanya ujian, bukan akhir dari perjalanan.
2 komentar
perpisahan itu menyakitkan tapi mungkin ini menjadi suatu pembuktian apakah saling mebutuhkan atau tidak
perpisahan kadang menyakitkan tp perlu untuk mmebuktikan kalau saling rindu atau gak