Lolos Kartu Prakerja

Hai ...., Selamat, kamu lolos sebagai Penerima Kartu Prakerja!

Saya membaca e-mail dengan takjub. Tidak menyangka akhirnya saya lolos sebagai Penerima Kartu Prakerja setelah 5 kali mendaftar. Kok bisa?

    Sejak Covid-19, keberadaan Kartu Prakerja ini jadi perhatian banyak orang. Sebenarnya program ini muncul saat kampanye Jokowi di tahun 2019. Lalu terealisasi saat pandemi melanda karena banyak orang yang mengalami pemutusan kerja. Harapannya, kartu ini bisa membantu mereka menghadapi masa sulit waktu itu.

    Saat orang beramai-ramai mendaftar, jujur saya belum tergoda. Sebagai freelance yang pemasukannya tidak menentu, saat itu saya pikir masih lebih beruntung daripada mereka. Alhamdulillah selama pandemi, kerjaan saya lancar dan cukup untuk hidup. Lalu kenapa akhirnya ikut daftar juga?

    Jujur saya tertarik dengan pelatihannya. Mengutip dari prakerja.go.id, Kartu Prakerja adalah bantuan biaya pelatihan bagi masyarakat Indonesia yang ingin memiliki atau meningkatkan keterampilannya. Karena waktu itu pandemi, jadi pelatihannya diadakan secara online. Saya ingin kursus, tapi uang untuk itu belum ada. Makanya saya ingin mendaftar Prakerja demi bisa mengasah apa yang mungkin saya minati.

    Mulailah saya mendaftar dengan memasukkan e-mail dan pasword. Lalu mengisi data-data yang dibutuhkan dengan berbekal KK dan KTP. Verifikasi, mengisi minat dan lainnya. Saya kemudian mengikuti tes kemampuan dasar yang menurut saya saat itu nilainya lumayan. Setelah pertama kali ikut di gelombang 13, saya gagal.

    Di gelombang 14, saya bergabung lagi dan gagal. Saya berpikir kenapa? Apa kuota penuh untuk daerah saya? Lalu gabung lagi pada gelombang 15 dan gagal. Kali ini karena NIK saya terdaftar di Kementerian Sosial. Lebih tepatnya, Ibu saya yang dapat bansos. Nasib lah ya karena KK masih sama orang tua.

    Gagal 3 kali bukan hal mudah untuk saya. Agak pesimis memang apa lagi Ibu saya masih menerima bansos. Jika aturannya masih sama dengan dulu di mana KK yang terdaftar menerima bantuan tidak akan lolos Prakerja, maka kecil peluangnya untuk saya. Dan kemudian pendaftaran itu dibuka kembali.

    Sebenarnya saya sudah mau mencoba saat bulan Maret 2023, gelombang 50 kalau tidak salah. Namun karena satu dan lain hal, saya tidak bisa memasukkan KTP. Akun saya aktif, tapi memang harus memperbarui data. Lalu di bulan Juli kemarin, ada yang mau bantuin untuk mendaftar.

    Sebenarnya saya bisa sendiri. Hanya saja, info yang saya dapat, Prakerja kali ini pelatihannya offline dan dibiayai. Yang lolos tinggal berangkat bawa badan saja. Saya pun tertarik karena saat itu berpikir bisa bertemu seseorang di kota tersebut. Biar kaya takdir di drama-drama gitu, hehehe. Di gelombang 58 saya pun mendaftar yang sayangnya gagal.

    Saya tertawa. Begitulah kalau niat awal saya kurang tulus. Mau bagaimana? Saya rindu, tapi sedikit bingung karena telah berjanji memberikannya waktu untuk dirinya sendiri. Lalu gelombang 59 pun dibuka. Saya hanya mencoba untuk bergabung, tak terpikir apa-apa. Lalu pengumuman pada Jumat, 11 Agustus 2023 itu muncul di mana saya Berhasil di Gelombang Lima Puluh Sembilan.

    Setelah 5 kali mendaftar, akhirnya lolos juga. Saya sedikit bingung, tapi senang sekali. Tuhan memberikan apa yang saya minta. Sekarang tinggal saya untuk memanfaatkan itu dengan baik, dengan niat yang lebih tulus, bukan untuk orang lain, tapi untuk diri saya sendiri.

    Saya mengikuti instruksi yang ada mulai dari menonton video induksi. Lalu memasukkan nomor rekening untuk insentif dan akhirnya dapat nomor Kartu Prakerja. Dana insentif tidak langsung masuk karena saya harus menyelesaikan latihan pertama terlebih dahulu dan memberikan rating.

    Karena dari awal yang saya inginkan adalah latihannya, bersyukur saldo pelatihannya bisa untuk 2-3 kelas. Saya pikir bisa langsung menghabiskan semuanya dengan membeli kelas. Namun ternyata, harus 1 dulu untuk diselesaikan. Kelas yang saya ikuti sendiri jadwalnya ada di pertengahan September nanti.

Lalu bagaimana dengan pelatihan offline seperti info yang saya terima?

    Mungkin yang memberikan info pada saya itu mendapat informasi yang keliru atau bisa saja itu untuk tahun depan. Sebenarnya saat saya mengecek kelas, ada memang yang langsung di lokasi, tapi itu di daerah Jakarta. Jelas saya tidak akan memilih itu karena jaraknya. Lebih baik pelatihan online saja.

    Begitulah cerita saya yang Lolos Kartu Prakerja. Saya tidak punya tips apa-apa karena ikut ini seperti adu keberuntungan saja. Next time mungkin saya akan share soal kelas yang saya ikuti. Tunggu postingan selanjutnya ya!