Saat terdiam sendiri, kadang ada keingin untuk bercerita tentangmu, seseorang yang tak pernah saya bayangkan mengisi hatiku. Namun semakin saya menulis, rasanya akan sedikit sulit melupakan kenanganmu. Saya agak tidak rela mengabadikanmu, kamu yang entah sekarang di mana dan bagaimana.
Saya pernah merunut bagaimana kita bertemu, menghabiskan waktu bersama, berpisah, bersimpangan beberapa tahun lalu, sampai akhirnya bertemu kembali. Rasanya begitu menyenangkan, sampai Sepasang Kaki Yang Bukan Kaki Saya itu muncul di antara kita. Benar-benar hal yang tak pernah saya duga.
Saya merasa sedih, tapi kemudian tertawa lucu. Saya pikir kita bisa melalui ini semua, bergandeng tangan untuk sesuatu yang baru. Namun sepertinya saya salah. Saya harus menerima. Ditinggalkan lagi dengan cara yang hampir sama.
Saya pernah mendorong seseorang di masa lalu, dan kini kamu untuk menemukan mimpi, apa yang memang kalian sukai, berdamai dengan diri sendiri. Menjadi sesosok yang baru, yang lebih berani melangkah. Saya menyemangati karena tahu, baik dia ataupun kamu akan menemukan jalan sendiri. Namun pada waktunya, saya harus sadar bahwa di jalan yang kalian lalui, dan mungkin masa depan, tidak ada saya di sana.
Meski itu sangat menyakitkan, tapi saya tidak pernah menyesal melakukan itu. Terserah bagaimana kalian akan mengingat saya, entah itu baik atau justru buruk. Saya hanya mencoba melakukan yang terbaik, dan menerima segala konsekuensinya, ditinggalkan misalnya....
Tidak ada komentar