Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.

Masak Rendang

Kamu masih ingat kapan pertama kali makan Rendang?

Indonesia kaya akan makanannya yang sangat berempah, salah satunya adalah Rendang. Saya lupa kapan tepatnya pertama kali makan Rendang, tapi waktu itu kami turun gunung dan melakukan perjalanan pulang. Sebelum Magrib, kami mampir ke Warung Makan Padang. Di sana saya pertama kali makan Rendang.

rendang

Sebenarnya saya beberapa kali makan dari Warung Nasi Padang. Namun karena biasanya dipesankan, yang dipilih adalah telur untuk lauknya. Rendang bukan pilihan utama. Ya begitulah cerita pertama saya makan Rendang.

Nah, Rendang bisa ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Rendang itu masakan daging yang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat. Di tahun 2018, Rendang secara resmi ditetapkan sebagai salah satu dari 5 hidangan nasional Indonesia dan sangat terkenal di dunia.

Masak Rendang Dengan Bumbu Sasa


Waktu Ramadan sesekali saya menonton Youtube dan salah satu channel yang saya suka adalah Kimbab Family. Ada satu video promosi di mana Mama Gina sedang masak daging dengan Sasa Bumbu Rendang. Mereka akan kedatangan tamu dan ceritanya Mama Gina mau memperkenalkan masakan Indonesia. Karena hal ini, saya pun penasaran juga dengan masak menggunakan bumbu instan.

Sebelum lebaran, saya beberapa kali ke Indomaret dan akhirnya beli Sasa Bumbu Rendang. Niatnya sih siapa tahu nanti waktu lebaran saya bisa eksekusi. Habisnya bosan kalau bikin opor ayam. Eh sampai lebaran lewat tetap belum juga dimasak.

rendang

Kemarin Ibu saya punya daging sapi setengah kilo. Pas bangetlah buat dimasak Rendang. Jadi tak butuh waktu lama, saya pun ambil daging seperempat saja. Kenapa? Soalnya di kemasannya itu satu bungkus untuk 200 gram daging.

Saya pun mulai mencuci lalu memotong daging. Sesuai instruksi di kemasan Sasa Bumbu Rendang, saya menyiapkan air. Harusnya 600 ml saja, tapi saya memakai sekitar 700 ml. Saya masukkan ke wajan dan menambahkan bumbu Sasa lalu aduk-aduk. Ketika mendidih, saya pun memasukkan daging. Aduk secukupnya sampai air habis.

Sebenarnya masak Rendang yang asli itu dengan suhu rendah dalam waktu lama menggunakan aneka rempah-rempah dan santan. Waktu saya mencoba Sasa Bumbu Rendang, rempahnya itu terasa sekali. Ketika air habis, santannya juga terasa. Jadi memang oke tanpa bumbu tambahan apa pun ya.

Menurut Ibu saya, rasanya terlalu asin. Namun saat memakannya dengan nasi, menurut saya sudah pas. Ibu saya malah lebih aneh lagi karena minta ditambah kecap. Lha nanti jadinya daging kecap, bukan Rendang lagi. Sudah jadi, eh saya sama keponakan yang akhirnya makan. Kata Ibu saya, baunya kaya jamu. Memang lidah Ibu saya tuh Jawa. Dikasih makanan daerah lain bakal susah nerima.

Well karena memang masaknya porsi kecil, saya tidak sempat foto-foto. Jadi saya kasih sampel gambar saja untuk tambahan tulisan di blog ini, hehehe. Mungkin nanti jika saya masak lagi, saya akan update atau menaruhnya di sosial media.

Masak dengan Sasa Bumbu Rendang itu tidak perlu ditambahi bumbu lain. Sudah betulan jadi dan rasanya juga enak. Memang ya sekarang ini semua orang bisa masak dengan adanya bumbu instan, iya kan?

Bumbu instan Sasa ini banyak jenisnya. Besok-besok mau coba yang lain juga, entah apa. Yang paling sering sih tepungnya yang memang enak. Kalau kalian sendiri suka masak dengan bumbu instan? Paling sering masak apa? Coba share juga ya!

Tidak ada komentar