Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.

Hujan, Mati Listrik Hanya Alasan

Bismillaahirrahaanirrahiim....

Halo, selamat tahun baru!

Pertama, saya sampaikan turut berduka atas musibah banjir dan lainnya yang melanda Indonesia. Saya tidak akan banyak berkomentar karena itu tidak mengurangi duka mereka. Saya hanya bisa berdoa semoga ketabahan dan kesabaran selalu menyertai kita.

Tahun baru, Januari tentu kita tahu bahwa kini telah memasuki musim penghujan. Udara dingin, hujan bahkan cukup ekstrim, angin, dan mati lampu. Dan saatnya saya bilang untuk tidak mandi. Ya itu hanya sebuah alasan kemalasan.

Dulu saat masih kecil usia SD, saya cukup rajin mandi saat akan sekolah. Meski dingin, mandi adalah keharusan. Kamar mandi agak jauh dari rumah dengan sumur yang mengharuskan saya untuk menimba. Di sana juga tidak ada atap. Jadi ketika hujan dan mau mandi, akan dipastikan butuh tenaga lebih meski air sumur cepat naiknya. Kalau sudah begitu, saya mulai memanfaatkan air hujan.

Freepik

Saya suka hujan-hujan, dulu sekali dengan catatan tidak berangin lebat dan juga petir. Saat hujan turun, Ibu saya akan menyediakan banyak ember untuk menadah air. Biasanya di depan rumah. Jadi ketika saya malas ke kamar mandi, maka saya menggunakan air hujan untuk bersih-bersih. Untuk minum, kami tetap pakai air sumur.

Saya mandi air hujan. Rasanya dingin sekali. Satu ember besar untuk mandi sendiri. Setelahnya, tak ada keluhan masuk angin dan lainnya. Air hujan di ember sangat membantu apalagi saya yang malas menimba.

Kalau sekarang, saya sendiri sudah jarang menadah air hujan. Tidak terpakai juga. Kalau didiamkan lama, nanti malah dibuat berkembang biak nyamuk. Apalagi nyamuk Aedes aegypti suka sekali dengan air yang bersih. Jadi tugas kita untuk selalu waspada ya!

Saya masih ada PR buat beres-beres dan bersih-bersih. Butuh kemauan besar sih karena lagi-lagi hujan akan jadi alasan. Ya kita manusia memang suka ngeles. Eh, mungkin saya saja sih, hahaha.

Kalau kalian, hujan seperti ini jadi alasan apa? Merindukan kenangannya? Ah, saya juga, sepertinya!

Tidak ada komentar