Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label Lomba Blog. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba Blog. Tampilkan semua postingan

Insto Dry Eyes, Bekal Wajib Ojeker

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Pernah kepikiran enggak sih jadi Tukang Ojek? Saya, sama sekali tidak!

Saya adalah tipe anak rumahan. Kalau kerja tuh paling suka yang beraktifitas di dalam ruang. Bolehlah keluar tapi jarang-jarang saja. Tapi namanya kerja ya ada naik turunnya dan ternyata saya kebagian ke luar, beli ini lah, itu lah, panas-panasan. Sampai nih Mata Lelah banget karena habis ngerjain kerjaan ngadep komputer lalu jalan keluar naik motor.

Harpitnas Akulaku, Kredit Mudah Seribu Rupiah Saja

Bismillaahirrahmaanirrahiim.... 

Siapa yang di zaman sekarang belum pernah kredit? Kredit panci, baju, sepatu, laptop. Tunjuk jarinya coba?! Sini saya bisikin sesuatu! 

Bicara kredit, saya jadi teringat drama Korea Because This is My First Life. Pemeran utamanya punya kredit rumah selama 30 tahun. Karena alasan itu, dia akhirnya mencari teman serumah yang bisa bayarin kreditnya. Kok ya betah banget kreditan selama itu, hehehe. Eh tapi kita jangan menirunya ya! Itu hanya drama. Sebaiknya kita kredit rumah sendiri dan bayar sendiri.

Sate Srepeh Chiken Sausage So Good

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Ramadan tinggal beberapa hari dan kini mulai malas. Rasanya kok ya berat. Ada saja godaannya. Dari harga bahan makanan yang mulai naik sampai rasa ingin buka puasa sebelum waktunya, hehehe. Makanya ini mau nyari resep masakan biar tetap semangat makan supaya puasanya kuat.

Apa Aku Bisa Jadi Ibu yang Baik?

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

***

Pantaskah aku disebut Ibu? Aku melihatnya tak berdaya dan aku tak bisa apa-apa!

Sejak kecil aku tak terbiasa dekat dengan orang lain. Sampai saat ini, bahkan dengan anak-anak yang katanya polos, selalu jujur. Anak-anak yang bahagia, mengatakan apa yang mereka mau dengan mudahnya.

Langit Musik, Ketika Suara Mulai Bicara

Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Dan kau bisikkan kata cinta
Dan kau percikkan rasa sayang....



Lagu itu membangunkanku. Bukan karena suara yang menyakitkan telinga, tapi justru sebaliknya. Kamu melirikku sekilas, lalu menatap penumpang lain. Sebagian melihatmu dengan antusias, menikmati hiburan darimu dan juga ukulele yang menemanimu. Kau menunduk, semua bersorak dan tepuk tangan. Kuambil dompet koinku. Ah harusnya bukan hanya koin. Ratusan ribu juga pantas untuk suara merdumu.