Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.

Penutup Safari Ramadan

Tiba juga di rangkaian akhir cerita #BPNRamadan2023. Bagaimana saya harus memulainya? Dan pilihan saya jatuh pada Penutup Safari Ramadan. Setelah kemarin saya cerita soal Drama Telur, Baju Warna Sage Green sampai Bacem Telur, mungkin kalian sedikit bingung. Sebenarnya itu acara apa?

    Safari Ramadan adalah acara buka bersama yang digagas salah satu Organisasi Pemuda yang berafiliasi dengan organisasi keagamaan Islam Indonesia. Saya tidak akan menyebut mereka siapa. Yang jelas, kegiatan ini sepertinya hanya ada di desa saya. Saat Ramadan, akan ada jadwal buka bersama keliling kampung, di semua musola dan Masjid. Tahun ini totalnya ada 16 kali pertemuan.

penutup safari ramadan

    Kegiatannya sendiri mulai pukul 16.30 di mana orang-orang dari berbagai RT akan datang ke musola atau masjid yang mendapat giliran. Jumlahnya bisa ratusan, bahkan ada yang membuat nasi kotak di atas 1000 buah. Lalu 16.45 atau 17.00 acara tahlil, sambutan lain-lain dan mauidhoh hasanah sambil menunggu waktu berbuka. Di salah satu pertemuan, nanti akan ada kegiatan santunan Yatim Piatu sedesa.

    Untuk petugas mauidhoh hasanah, ini mengambil beberapa Kyai dan Ustadz dari kampung sendiri. Pembahasannya pun tidak ada tema khusus, sesuai keinginan masing-masing. Waktu 10 menit untuk ceramah, ya memang cari yang singkat-singkat saja.

    Salah satu yang tidak bisa saya lupakan itu saat acara di tanggal 26 atau malam 27 Ramadan tahun 2021. Waktu itu jadi Penutup Safari Ramadan dan yang menjadi pengisi mauidhoh hasanah adalah Kyai yang saya sukai ceramahnya. Beliau kalau menyampaikan pesan itu enak, mudah dipahami. Namun kali itu sedikit berbeda.

    Bukan perihal ngaji seperti biasa, tapi membahas Safari Ramadan. Beliau mengingatkan soal 'menghargai' pengisi mauidhoh hasanah agar lebih baik. Misalnya disediakan uang bensin dan lainnya. Jujur saya kurang suka saat Penceramah membahas masalah uang di forum umum. Dan karena saya duduk di barisan agak depan, jadi saya melihat wajah beliau dengan jelas. Lalu kegiatan Safari Ramadan tahun itu berakhir.

    Pagi hari saat belanja di Mbak Sayur, tersiarlah kabar bahwa beliau, Kyai yang saya sukai, tapi waktu Penutup Safari Ramadan ceramahnya kurang saya sukai, telah meninggal dunia. Saya merinding dan langsung istighfar. Saya merasa jahat karena suudzon. Mungkin itu hanya sekelumit pesan beliau untuk kemajuan kegiatan kami. Saya sedih dan hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk beliau.

    Tahun ini ketika beliau sudah tidak ada lagi, jujur saya rindu. Rasanya belum ada Kyai di kampung yang benar-benar saya sukai dan bagaimana cara beliau menyampaikan ceramah, nasihat-nasihat baiknya belum ada yang menyamai. Saya pikir, setiap orang memang punya cara tersendiri untuk berpamitan yang kadang orang-orang di sekitarnya kurang memahami bahwa sebenarnya itu adalah ucapan selamat tinggal.

    Ramadan telah berakhir dan semoga ini bukan akhir dan segala hal baik yang kita lakukan. Saya berdoa agar bisa bertemu dengan bulan suci ini lagi dan lagi. Semoga harapan ini diijabahi oleh Sang Pemberi.

Tidak ada komentar