Puasa hari kedua. Sudah terpikir mau buka dengan menu apa? Pilih yang waw atau yang praktis saja?
Hai, saya mau flashback lagi nih ke puasa saat masih sekolah dulu. Kenapa mendadak terkenang? Ya karena sudah lama dan mau membangkitkan masa lalu. Dulu kayanya ngenes, tapi setelah diingat, ternyata saya bisa juga bertahan sejauh itu.
Jadi setelah selesai Puasa Hari Pertama Di Rumah, saya kembali ke tempat ngaji. Jika saya kembali sore, maka saya bisa bawa bekal nasi dari rumah. Namun bila saya kembali pagi, maka untuk buka puasa, saya akan membelinya.
Di tempat saya ngaji memang tidak ada katering. Jika mau masak, dipersilahkan dan tentunya semua bahan bawa sendiri. Mau beli keluar? Boleh karena warung sekitar ada beberapa. Jadi enggak bakal kelaparan. Waktu itu saya sama sekali tidak bisa masak. Paling praktis memang beli di warung dan menunya bisa beda.
Untuk waktu membeli makanan buat berbuka dan sahur itu sekitar jam 5 sore setelah ngaji selesai. Untuk laki-laki sebenarnya bisa irit karena ada masjid dan di sana pasti bagi-bagi nasi. Anak perempuan tidak bisa ikut karena malu tentunya. Sekitar 30-40 menitan kami mulai ke warung. Itulah kenapa akhirnya jalan jadi salah satu tempat ngabuburit asik.
Menu Buka Puasa Praktis Zaman Sekolah ini bukan yang waw. Biasanya kami langsung makan makanan berat kaya nasi. Lauk seperti ayam, ikan, telur adalah sesuatu yang istimewa dan pasti butuh anggaran lebih. Standar yang saya makan adalah tahu dan tempe.
Untuk buka puasa, saya biasanya memilih nasi berkuah. Kami menyebutnya Sop dengan sayur dan tahu. Kalau mau berbeda dan enak, kadang beli nasi kucing dengan lauk ayam atau telur. Namun ya itu, harganya agak mahal dan nasinya sangat sedikit. Waktu itu rasanya kurang worth it dan ujungnya lapar lagi. Sesekali tak masalah, tapi saya milih ke warung biasa dengan nasi yang melimpah.
Selain makanan berat, saat sedang ada uang, saya bisa jajan gorengan. Kadang beli Bakwan, Mendoan, Pisang Goreng atau Singkong isi Pisang. Jika tidak membeli ini, saya jajan chiki. Pokoknya tergantung ada duitnya atau tidak.
Bagaimana dengan minumannya?
Kadang saya beli es sirup atau es teh. Jika bosan, saya beli es kolak. Tak ada Cendol, Cincau atau kolang-kaling. Sebenarnya bisa sih kami beli Es Campur yang enak itu, tapi seharga nasi. Ya mending beli nasi kan? Saya adalah Anak Sekolah yang benar-benar tidak bisa hedon.
Ya begitu saja Menu Buka Puasa Praktis Zaman Sekolah. Karena tahu betapa harus menghemat uang saku dan mengatur agar tetap bisa makan, makanya saya selalu berusaha untuk menghargai makanan. Jangan lapar mata dan mari kita makan secukupnya.
1 komentar
aku lupa makanan favorit aku apa waktu berbuka, kayaknya dulu nggak punya favorit, semua dimakan hahaha