Kamu dapat Tunjangan Hari Raya? Berapa? Banyak? Bagaimana Tip Menghemat Uang THR yang kita terima?
Bicara THR itu adalah sesuatu yang tak pernah saya harapkan. Jika orang-orang bahagia menerimanya, maka saya tidak tahu harus bereaksi apa. Saya tidak pernah mendapat Tunjangan Hari Raya seperti orang lain apalagi sekarang jadi Freelance.
Saat saya di CV sampai jadi Sales Dadakan Di Bulan Ramadan, uang THR yang saya Terima itu 50 ribu rupiah dan bingkisan kecil bernilai 50-an ribu. Waktu di Showroom lebih lumayan apalagi Idul Adha juga dapat uang daging. Di tempat kerja lain, saya resign tepat sebelum Ramadan. Dari semua pengalaman itu, saya tidak pernah berharap ada durian runtuh jelang Idulfitri.
Tahun ini ternyata berbeda. Saya dapat uang yang jumlahnya lumayan dari hasil mengumpulkan recehan selama 6 tahun lebih. Jadi saya menganggap ini THR. Lalu, akan ke mana uangnya?
Mohon maaf karena ini bukan tip menghemat uang THR. Saya hanya berbagi apa yang akan saya lakukan dengan uang ini. Jujur, saya bukan orang yang benar-benar pintar dalam mengalokasikan dana.
Sebelum uang ini cair, saya sudah berencana untuk mewujudkan uang ini dalam bentuk barang yaitu Tablet. Alat ini akan sangat bermanfaat untuk aktifitas ngeblog saya nanti. Catatannya, saya harus menambah dana senilai 'Uang THR' tersebut.
Setelah berpikir panjang, saya mengurungkan niat untuk memilih merek yang saya incar dan menggantinya dengan yang lain. Saya nyaris checkout, tapi tersadar bahwa membeli barang elektronik itu banyak risikonya apalagi jelang Idulfitri. Ketakutan lebih besar dari keinginan saya.
Gagal beli elektronik, saya terpikir untuk membeli anting-anting barang satu gram sebagai kenang-kenangan uang 6 tahun ini. Lumayan buat investasi dan fashion tentunya. Sayang, saya berpikir ulang lagi.
Akhirnya, 'Uang THR' tersebut saya belanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa juga saya alokasikan untuk diberikan ke Keponakan-keponakan. Untuk investasinya, saya pilih ikut lelang dalam pembelian genteng mushola baru di RT saya. Sisanya untuk pegangan selama invoice belum cair.
Keputusan final ini membuat saya lega dan juga bahagia. Alhamdulillah diberikan rezeki yang cukup. Allah memang Maha Tahu mana kebutuhan kita dan memberinya tepat waktu.
Begitulah cerita 'Uang THR' dan ke mana uang tersebut berakhir. Semoga tahun depan bisa tambah lebih baik dan bisa mengelolanya dengan baik juga. Kalian sendiri bagaimana?
Tidak ada komentar