Perempuan Unik

Cerita Lain Aku dan Kamu

Diberdayakan oleh Blogger.

Menstruasi Saat Ramadan

Bagaimana perasaanmu hari ini? Sedihkah atau malah sedang berbahagia?

Kalau diingat, sebenarnya ada berbagai cara untuk kita merasakan sedih atau bahagia. Kadang hal kecil seperti lupa mencatat pekerjaan dan dapat e-mail pembayaran, ini seperti durian runtuh yang membuat kita bersorak gembira.

Nah kali ini saya mau bercerita tentang hal-hal yang membuat sedih atau bahagia di waktu yang bersamaan. Apa itu? Ya, Menstruasi Saat Ramadan.

menstruasi saat ramadan

Kebetulan, sore 18 April kemarin saya mendapatkan menstruasi. Sebenarnya saya bersiap jika tanggalnya maju seperti sekarang, maka sepertiga akhir bisa melaksanakan ibadah. Jika mundur, mungkin saya tidak bisa ikut solat Idul Fitri seperti tahun sebelumnya.

Mendapatkan menstruasi saat Ramadan itu senang, tapi juga sedih. Misalnya kemarin itu haid keluar saat sore, lebih dari jam 5. Tinggal nunggu buka, eh datang tiba-tiba. Senangnya tentu karena semua normal. Jadi bisa dibilang sistem reproduksi saya dalam kondisi yang sehat.

Bagi saya, Menstruasi Saat Ramadan itu sama saja seperti puasa. Jika yang lain sahur sebagai sarapan, maka saya akan makan sekali di pagi hari menuju siang. Mungkin bedanya saat minum yang bebas kapan saja. Oh iya, kalau masak jadi bisa icip-icip dengan santai. Lalu saat magrib, saya akan ikut makan bersama.

Kenapa tidak makan seperti biasa saat tidak puasa? Bukankah boleh?

Ya memang boleh. Hanya saja, saya sudah terbiasa seperti itu. Bahkan di zaman sekolah, saya ikut sahur dan berbuka karena hanya di waktu itu bisa makan. Penjual makanan jualannya di sore hari, siang tak ada nasi.

Lagian, makan siang di bulan Ramadan itu rasanya kurang sedap. Hawanya berbeda dari hari biasa. Mana tidak ada teman juga. Jadi saya pribadi meski statusnya sedang menstruasi, maka saya pilih makan berat hanya sekali.

Oh iya, ini cerita Menstruasi Saat Ramadan saya ketika single. Saya belum tahu bagaimana nanti jika sudah berkeluarga. Saya berdoa agar tetap bisa seperti ini, tidak perlu bangun juga untuk menyiapkan sahur. Semoga nanti punya pasangan yang bisa mandiri, hehehe. Eh tapi kalau ada anak, kasus mungkin akan berbeda apalagi jika mereka sedang belajar puasa. Lihat saja nanti!

Tidak ada komentar